sejarah awal islam di eropa
sejarah awal islam di eropa

Kehadiran Muslim di Eropa bukanlah suatu perkembangan baru. Sejak awal abad ke-8 Islam telah memasuki tanah Eropa. Umat Islam dengan mudah melakukan perluasan wilayah, dalam  waktu yang relatif singkat Islam telah menguasai daerah-daerah di Spanyol. Beberapa faktor yang mendukung proses perluasan wilayah di Spanyol diantaranya. Pertama, sikap penguasa Ghotic (sebutan lazim kerajaan visighotie) yang tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penguasa Visighotie memaksakan aliran agamanya kepada masyarakat. Kaum yang tertindas menantikan juru pembebas, yang pada waktu itu dari kalangan orang-orang Islam. Kaum tertindas tersebut bersekutu dengan tentara Islam untuk melawan penguasanya.

Kedua, perselisihan antara raja Roderich dengan Witiza (Walikota Toledo) di satu pihak dan Ratu Juliana di pihak lain. Untuk menjatuhkan Roderich, pihak Ratu Witiza menghimpun kekuatan sebesar-besarnya termasuk berkoalisi dengan kaum muslimin di Afrika Utara. Begitu pula dengan Ratu Juliana, ia memberikan pinjaman 4 buah kapal yang dipakai oleh Tharif, Thariq dan Musa. Ketiga, tentara Roderich tidak mempunyai semangat berperang sehingga mudah ditaklukkan (Dedi Supriadi, 2008: 118).

Setelah bersatunya raja Kristen Eropa, terutama Raja Spanyol dan Portugal, yang kemudian Raja Ferdinand menikah dengan Ratu Isabella pada tahun 1502. Keduanya lalu meresmikan penghapusan semua bentuk syiar Islam di Spanyol dan tidak diizinkan lagi orang Islam menetap serta menjalankan agamanya dalam kerajaan mereka, walaupun dalam tempat yang tertutup. Semua kaum muslimin diusir atau dipaksa masuk agama Kristen. Juga tidak boleh ada penduduk yang memakai nama Arab atau Islam. Bila ada yang melanggar keputusan kerajaan maka hukumannya adalah dibunuh.

Daerah yang terakhir lepas ke tangan pemerintahan Kristen ialah Granada. Umat Islam tidak boleh menuju ke daerah muslim dan tidak diperbolehkan membawa bekal. Diantara mereka ada yang meninggal di perjalanan karena kelaparan atau karena disiksa di perjalanan. Delapan abad Spanyol berada dalam kekuasaan raja-raja Islam, bukanlah waktu yang singkat. 

Islam Spanyol telah menyumbang peradaban besar bagi bangsa Eropa yang kini dikenal oleh dunia sebagai benua paling maju. Tulisan-tulisan Yunani Kuno diterjemahkan oleh ilmuan muslim, kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Eropa hingga melupakan jasa ilmuan muslim. Peradaban Islam di Spanyol telah membawa kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa, seperti di bidang filsafat, sains, sejarah, geografi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Spanyol Islam memiliki sejarah yang paling baik di Eropa, dan menjadi pintu bagi terbukanya renaissance bagi Eropa.

Setelah fase Spanyol (Andalusia) yang merupakan bagian dari periode klasik, ada dua fase berikutnya Islam masuk ke benua Eropa, yaitu pada fase pertengahan melalui Khilafah Turki Usmani serta pada fase modern melalui kedatangan imigran. Pada fase pertengahan, beberapa negara Eropa terutama di bagian Timur menjadi jajahan Turki, sehingga Islam pun berkembang di sana. Sementara pada fase modern imigran muslim lebih banyak datang atau didatangkan ke negara-negara Eropa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan industri sehingga lebih menjanjikan mendapatkan pekerjaan yang layak. 

Sumber: Buku Geografi Islam

0 comments so far,add yours